Jumat, 28 Januari 2011

Mengenang mu (diangkat dari sebuah kisah nyata)


Semua ini berawal ketika aku masih duduk di kelas 6 SD, dimana saati itu aku bertemu dengan nya, seseorang yang membuatku menjadi bahagi dalam waktu tiga tahun setelah kami bertemu.
 Siang itu, aku tengah mempersiapkan acara untuk pentas band di sekolah ku, ya aku walau masih kelas 6 SD, aku telah bisa bermain band, dan alat yang aku mainkan adalah drum, itulah hidupku, drum adalah aku, udah nggak bisa di pisahan. Setelah semua persiapan selesai, mulai lah kami bermain. Setelah selesai bermain, ada seorang anak perempuan yang dari tadi sejak pertama aku naik ke atas panggung selalu melihat ku, ya dia adalah yang pada ahkirnya menjadi seseorang yg paling aku sayangi, veronica, ya itu namanya, cantik bukan ?, sama seperti wajah nya.
Langsung saja kita masuk ke cerita. Kita udah jalani hubungan ini tiga tahun lamanya, sebuah hal yang membuatku bangga, karna baru pertama kami pacaran, kami sudah bisa mempertahankan nya hingga selama ini. Pacaran kami tergolong tidak pernah ada masalah, ya mungkin hanya ada beberapa masalah kecil, namun lebih  bnyak hal-hal bahagia yang kami alami, itu lah yang membuat ku sulit untuk melupakan nya, karna bagai manapun juga, dialah cinta pertama ku.
Waktu berjalan begitu cepat, kini aku sudah kelas 3 SMP, dan vero kelas 2 SMP, kami bersekolah di tempat yang sama, hal itu yang membuat hubungan kami semakin dekat, setiap pulang sekolah, kami selalu pulang bersama, setipa di jalan, vero selalu menggoda aku, dia anak yang sangat riang, jarang aku meliah raut wajah sedih dri wajah nya, sangat jarang.
Namun beberapa minggu sebelum ujian nasional, ada sesuatu yang berubah dari vero, dia mulai menjadi pendiam, bukan seperti vero yang selama ini aku kenal, aku sering bertanya, kenapa dia seperti itu, namun tidak ada jawaban, hanya gelengan kepala saja, belakangan aku tau kenapa dia berubah seperti itu, orngtua nya sering sekali cekcok, dan itu membebani pikiran nya, dan pada suatu ketika, orangtua nya bercerai, itu menjadi pukulan terberat bagi vero, dia kini sudah sangat berubah, sebenarnya, aku rindu akan tawa nya yang dulu, tawa lepas nya yang selalu di berikan padaku ketika kami bertemu, aku sangat rindu.
Dua hari setelah ujian selesai, sama sekali tidak ada kabar dari vero, aku mulai kawatir, malam hari, dating kabar yang paling membuatku sangat terpukul, ya, vero tlah tiada, dia meninggal sore tadi karna gagar otak, dan terlalu banyak pikiran, aku sempat tidak percaya akn kabar itu, benar-bnar mendadak, tanpa terasa air mata ini jatuh. Sore itu aku langsung pergi ke rumah sakit Panti Rapih, dimana dia di rawat, dan ternyata benar, vero ada di sana, dia kini tengah tidut, tidur yang sangat nyenyak, dan tak akan pernah bangun. Semua kini telah berahkir, tawa itu, canda itu, kini telah hilang bersama dengan perginya vero, kini semua tinggal kenangan.


Pada saat pemakaman, aku tidak berani untuk datang, aku sangat syok dengan perginya vero, aku hanya bias berdoa pada Tuhan, semoga vero Dia trima dalam pangkuan nya, Dia beri tempat yang layak. Banyak teman yang menyalahkan aku, karna tdk datang pada saat pemakaman nya. Mereka tidak mengerti bagaimana mnjadi aku, sangat sakit, semua kini telah berbeda, aku pun tela berubah, sangat jarang aku tersenyum lepas seprti dulu.
Hampir tiga tahun telah lewat, masih saja aku teringat akan senyum dan juga tawa dari vero, semua kenangan semasa SD dan SMP sering terulang dalam mimpi, vero tidak akan pernah bisa aku lupakan, dan untuk menebus kesalahan ku pada saat pemakaman nya, aku setiap sabtu sore selalu pergi ke makam nya, sekedar untuk menyapa vero, sering setika aku tengah berdoa di pusara nya, terasa vero tengah mengawasi ku dari atas sana, dia tengah tersenyum melihat ku. Dan hingga kini belum ada yang bisa mengantikan tempat vero, walau sudah lama vero telah tiada.
Vero, jika dari surga kau bisa mendengar, aku ingin nyanyikan sebuah lagu untuk mu..
dengarkan lah,
Takkan pernah habis air mataku
Bila ku ingat tentang dirimu
Mungkin hanya kau yang tahu
Mengapa sampai saat ini ku masih sendiri

Adakah disana kau rindu padaku
Meski kita kini ada di dunia berbeda
Bila masih mungkin waktu berputar
Kan kutunggu dirimu …

Biarlah ku simpan sampai nanti aku kan ada di sana
Tenanglah diriku dalam kedamaian
Ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi
Namun cintamu abadi …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar