Senin, 30 Mei 2011

Aku Benci Ketika Cinta itu Datang!

Jujur, aku benar" benci ketika kau kembali d kehidupanku lagi, aku bnar" benci ketika kau membuat aku menjadi tergila" akan segala pesona ataupun smua sifat mu yang membuat aku salah tingkah, aku juga benci ketika kau menatapku dan aku
Menjadi salah tingkah, ak juga benci ketika aku berdua denganmu, aku sama sekali tak mengerti apa yang harus aku katakan, aku tidak tahu sarimana aku harus memulai percakapan ini, dan hal yang paling aku benci adalah ketika aku akui aku kini menyayangimu! Aku benar" benci hal itu! Aku bingung kenapa aku benci hal itu! Tapi kini aku mengerti kenapa aku benci akan hal trsbt, ak tau karnak ktika aku kembali menyayangimu, hati ini pasti akan kau lukai, entah dengan apapun yang kau lakukan! Aku benar" benci! Yaa aku kini benci jika aku menyayangimu!!! Dan benar saja, kini ktika aku menyayangimu lagi, aku kembali terluka ktika ku tahu bahwa kau telah bersama yg lain! Aku tak menyangka kau bohongi aku! Apa kau tahu? Kebohonganmu kini membuatku sakit!! Trimakasih atas sakit yang kau beri!!!

Selasa, 24 Mei 2011

Dear Hujan

Dear, Hujan.

Hujan, bagaimana kabarmu? Baik baik saja bukan? Harimu masih menyenangkan bukan? Sahabat
sahabat masih menyayangimu. Jesus masih menyayangimu. Aku masih menyayangimu. Ya,
aku tahu itu.

Hujan, sebelumnya aku minta maaf jika baru kali ini aku tulis surat lagi untukmu. Bukan karena aku dikalahkan oleh waktu, tapi rasa ragu kadang adalah teman setia bagiku.

Hujan, jika kau bertanya bagaimana kabar aku dan keadaanku disini, maka akan kujawab; disini masih sama seperti dulu. Matahari masih terbit dari timur, hujan masih suka datang terburu-buru, dan aku masih suka merindukanmu.
Persis seperti dulu.

Hujan, meski kita hampir setiap hari bertemu di garis waktu, tapi rindu itu tak mau tahu. Rindu sudah tahu, bahwa wujudmu dalam layar persegi empat itu cuma maya, bukan nyata. Ya, rindu memang sekarang lebih pintar dari kita. Tak bisa dibohongi lagi seperti dulu.

Hujan, tahukah kamu, jika kau terlalu lama menghilang, diam diam aku mengkhawatirkanmu, mencemaskan keadaanmu. Jangan jangan kau sakit, jangan-jangan seseorang telah menculikmu, kemudian mengambil hatimu. Jangan jangan, ah. Belakangan aku tahu, akhir akhir ini kau memang sibuk dengan pekerjaanmu. Baiklah, prasangkaku tadi memang terlihat amat naif.

Hujan, aku percaya bahwa Tuhanmu telah berunding dengan Tuhanku, suatu saat Mereka akan mempertemukan kita lagi. Agar aku bisa mengacak acak rambutmu, menatap wajahmu lekat-lekat, lalu memeluk tubuhmu yang bulat. Bulat? Jangan cemberut dulu. Kita perlu sedikit bercanda, bukan. Ah, kau jadi tambah seksi kalau tersenyum seperti itu.

Hujan, ketahuilah bahwa dimanapun engkau menjejakkan kakimu, dengan siapapun kau habiskan waktumu, aku akan selalu merindukanmu, akan selalu mendoakanmu, dan akan selalu mengkhawatirkanmu.

Hujan, mungkin sampai disini dulu aku berbagi rasa denganmu. Kemudian, mari kita berhenti sejenak, memejamkan mata, menarik nafas dalam-dalam untuk kemudian berlari lebih kencang, melesat hebat mendahului waktu.

still everyday I think about you
I know for a fact that's not your problem
But if you change your mind, you'll find me
Hanging on to the place
Where the big blue sky collapse...


And I still believe that somewhere over the rainbow,
... I'll find you.

Senin, 23 Mei 2011

Sarang Emas

Saat ku bertemu dengan seekor merpati jelita, ku jatuh hati kepadanya. Elok indah saat dia mengepakkan sayapnya membuatku terpesona dan semakin membuatku cinta mati. Aku pun berjanji kepadanya untuk kubuatkan Sarang emas
Hari demi hari kurajut sarang itu dengan benang kasih dan kusulam dengan jarum ketulusan. Namun apa daya yang terjadi, disaat sarang emas ini sudah siap untuk kau singgahi, kulihat engkau telah terbang tinggi bersama burung dara jantan nakal yang entah darimana datangnya.
Melihatmu pergi, hanya itu yang bisa kulakukan ditengah kesunyian ini.
Tidakkah kau mengerti sarang emas yang selama ini kusulam hanyalah untuk kau singgahi.
Namun sudahlah, yang terjadi biarlah terjadi
berbahagialah engkau bersama dirinya
sementara itu
biarkan sarang emas ini sepi, menunggu merpati nan elok lain yang pantas menyinggahi sarang emas didalam hatiku.

Selasa, 10 Mei 2011

Laki-Laki Zenit dan Nandir

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holostik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.


Diinterprestasikan dari pemikiran agung
Harun Yahya

Jika hidup ini seumpama rel kereta api dalam eksperimen Einstein, maka pengalaman demi pengalaman yang menggempur kita dari waktu ke waktu adalah cahaya yang melesat-lesat didalam gerbong diatas rel itu. Relativitasnya berupa seberapa banyak kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman yang melesat-melesat itu. Analogi eksperimen itu tak lain, karena kecepatan cahaya bersifat sama dan absolut, dan waktu relatif tergantung kecepatan gerakan gerbong -ini pandangan Einstein- maka pengalaman yang sama dapat menipu siapa saja, namun sejauh mana, dan secepat apa pengalaman tadi memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda , relatif satu sama lain.
Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup. Pengalaman semacam itu bak mutiara dalam hidup ini

_Diambil dr buku Edensor,hal 1-2, Andrea Hirata_